Kelulusan Karyasiswa Program PHRD IV di tahun 2020

Musim ini dapat dikatakan merupakan musim kelulusan bagi karyasiswa PHRD IV di berbagai universitas di Jepang (Program Doktoral 1 karyasiswa, Program Master Reguler 6 karyasiswa dan Program Master Linkage 117 karyasiswa). Perayaan kelulusan atau wisuda dilakukan di beberapa universitas mitra di Jepang (sebagian bahkan dilakukan wisuda secara langsung) sebagai bentuk ucapan terimakasih dan rasa syukur serta apresiasi atas pencapaian yang telah diraih oleh karyasiswa dan pihak kampus dalam program PHRD IV ini.

Segudang ilmu telah diperoleh dan banyak pengalaman yang tidak ternilai telah didapatkan oleh karyasiswa selama mengikuti program pendidikan PHRD IV ini. Tidak mudah untuk meraih apalagi mendapatkannya, dibutuhkan komitmen dan kerja keras serta inisiatif yang tidak kunjung padam, hingga akhirnya bisa melewati garis akhir program pendidikan. Dukungan dari orang-orang terdekat, keluarga dan orangtua, menjadi amunisi penyemangat, di saat karyasiswa membutuhkannya. Terlebih rekan sejawat, sudah seperti keluarga sendiri, saat berada jauh dari tanah kelahiran di Indonesia.

Seperti bagian terpenting dalam suatu perjalanan panjang, bukan bagaimana kita memulai dan melakukannya, tapi bagaimana mengakhirnya dengan baik (finishing well) dengan proses yang benar. Harus diakui, tahun 2020 ini bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui. Begitu banyak hal yang berubah dan kebiasaan-kebiasaan baru yang diterima sebagai kenormalan di masa pandemi virus Covid-19 yang sedang terjadi di seluruh belahan dunia sekarang ini. Bukan hanya itu saja, bencana demi bencana seperti topan besar dan banjir turut menambah deretan bencana yang pernah dialami oleh karyasiswa selama menjalani pendidikan di Negeri Sakura tersebut.

Mau tidak mau, suka tidak suka, karyasiswa harus memutar haluan untuk melakukan dan menerima perubahan, secara khusus dalam bidang akademik. Salah satunya dengan melakukan proses belajar tanpa tatap muka, yang dilakukan secara daring/online. Bukanlah hal yang mudah untuk melakukannya untuk mengubah kebiasaan tersebut karena membutuhkan proses. Akan tetapi, para karyasiswa telah menunjukkan kemauan dan semangat pantang menyerah hingga mampu beradaptasi dengan baik, dan menjadikan tantangan ini menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk menyelesaikan pendidikannya dengan baik pula.

Pencapaian yang diperoleh karyasiswa patut dibanggakan karena telah mengharumkan nama keluarga, instansi tempat bekerja, pemerintah pusat/daerah, bangsa dan negara. Kesempatan beasiswa yang diberikan kepada karyasiswa telah digunakan dengan sebaik-baiknya dan menorehkan prestasi untuk dimanfaatkan dalam pembangunan di bangsa ini.

Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Kenangan masih membekas dalam ingatan saat Kepala Bidang Pendidikan Pusbindiklatren Bappenas Ali Muharam melepas keberangkatan karyasiswa program master linkage intake 2018 di Bandara Soekarno-Hatta mulai dari tanggal 04 sampai dengan 29 September 2019 lalu. Ada begitu banyak doa dan harapan diberikan kepada karyasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu.

Ucapan terimakasih yang tidak terhingga dari karyasiswa disampaikan kepada Supervisor dan Program Studi dan seluruh dosen di kedua universitas (di Indonesia dan Jepang), pengelola dan pemilik apartemen di Jepang yang turut mendukung keberadaan karyasiswa dengan menyediakan fasilitas tempat tinggal yang nyaman dan kondusif bagi seluruh karyasiswa, dan secara khusus kepada Pusbindiklatren Bappenas, yang telah memberikan kesempatan kepada karyasiswa untuk mengenyam pendidikan master reguler maupun master linkage dalam program beasiswa ini, dan kepada Tim Konsultan yang terus mendampingi dan memberikan dukungan dalam segala aspek yang membutuhkan pertimbangan, terlebih-lebih kepada pihak keluarga yang senantiasa mendoakan keberhasilan dan menyemangati karyasiswa PHRD ini.

Pada setiap perjalanan panjang, pasti ada perhentian. Secara khusus pada program master reguler dan master linkage, karyasiswa setelah menyelesaikan pendidikan dan urusan administrasi di universitas di Jepang, kembali ke Indonesia dan akan berkonsentrasi menyelesaikan penulisan tesis, sesuai dengan standar universitas masing-masing di Indonesia. Besar harapan semua pihak, segala ilmu dan pengalaman selama dua tahun berjalan dapat digunakan untuk membangun daerah/instansi asal karyasiswa. (YTF).