Kementerian PPN/Bappenas Diskusikan Program Kerja Sama dengan Dekan GSICS Kobe University

Foto: Delegasi Kementerian PPN/Bappenas, beserta Tim Pusbindiklatren-Bappenas, mengadakan kunjungan, serta berdiskusi dengan Dekan dari Graduate School of International Cooperation Studies, Kobe University

Delegasi Kementerian PPN/Bappenas yang terdiri dari Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP (Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas), Priyanto Rohmatullah, SE, MA (Direktur Aparatur Negara dan Transformasi Birokrasi-Bappenas), Wignyo Adiyoso, S.Sos, MA, Ph.D, (Kepala Pusbindiklatren-Bappenas), Tim Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas, Konsultan PT. Trippcons Internasional mengadakan kunjungan ke Graduate School of International Cooperation Studies, Kobe University. Dalam kunjungan tersebut, delegasi Kementerian PPN/Bappenas bertemu dengan Profesor Kan Kimura (Dekan Graduate School of International Cooperation Studies (GSICS), Kobe University) beserta jajarannya. Kunjungan dilakukan dalam rangka diskusi kerja sama On the Job Training (OJT), serta Program Master Linkage melalui skema program DXHR (Development of Exhaustive Human Resources).

Dalam sambutannya, Kan Kimura menyampaikan bahwa Kobe University telah menerima mahasiswa asing dari Indonesia sejak tahun 2007. Kan Kimura menambahkan bahaw kerja sama Program Master Linkage di Kobe University telah berlangsung sejak tahun 2015. “Sejak saat itu, cukup banyak mahasiswa dari Indonesia yang menjalani studi di universitas ini. Tentunya hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Jepang.” tuturnya.

Mengamini sambutan dari Kan Kimura, Taufik Hanafi mengungkapkan bahwa Kobe University memiliki sejarah kemitraan yang cukup lama dengan Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas. Profesor Jun Matsunami, dan Asisten Profesor Masato Nakahara dari GSICS Kobe University juga telah berulang kali datang berkunjung ke Indonesia. Selanjutnya, Taufik Hanafi memperkenalkan adanya rancangan kegiatan baru yang disebut dengan Project SMART yang terselenggara melalui kerja sama Kementerian Keuangan RI dan Kementerian PPN/Bappenas dengan JICA. Selain itu, Taufik juga menjelaskan bahwa delegasi Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan kunjungan ke lembaga pendidikan di Jepang pelaksana kegiatan pelatihan On the Job Training yang telah terjalin sejauh ini, seperti JICE, Pemerintah Kota Yokohama, serta Ritsumeikan University.

Taufik juga mengungkapkan pihak Bappenas sedang intens mengadakan diskusi dan kerja sama dengan Asosiasi Perusahaan di Jepang dalam rangka persiapan Osaka World Expo 2025, serta berencana membangun Indonesia Pavilion sebagai wadah informasi kegiatan ekspor di Osaka World Expo tersebut. Tentunya, hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Kan Kimura bahwa perencanaan tersebut bisa dibangun berkat sejarah hubungan kemitraan Indonesia dan Jepang yang telah terjalin cukup lama.

Wignyo Adiyoso turut mengungkapkan harapannya kelak bisa menjalin hubungan kerja sama dengan Kobe University melalui skema Program DXHR. Skema program DXHR (Development of Exhaustive Human Resources) akan diwujudkan melalui Linkage Master Program yang akan dilaksanakan melalui skema cost-sharing antara Bappenas dengan JICA. Nantinya, peserta program ini yang terdiri dari 25 ASN dan 5 Non-ASN akan melanjutkan studi Master tahun pertama di Indonesia mulai Agustus 2024 dengan pembiyaan dari Kementerian PPN/Bappenas, kemudian pada tahun berikutnya akan dilaksanakan di salah satu universitas mitra Jepang dengan biaya dari JICA.

Program studi pada skema kali ini disesuaikan dengan prioritas kebutuhan negara pada beberapa bidang. Pertama, pada bidang Land and Economic Resilience (Ketahanan Lahan dan Ekonomi) yang mencakup bidang infrastuktur, mitigasi bencana, ekonomi hijau, pariwisata, energi terbarukan, dan sebagainya. Kemudian, Free and Open Indo-Pacific/Asean Outlook of the Indo—Pacific (Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik) yang berkaitan dengan bidang politik internasional, pembangunan pulau-pulau terpencil, ekonomi biru, pengelolaan maritim dan pesisir, dan lain-lain. Serta, Digitalization and Innovation (Digitalisasi dan Inovasi) yang mencakup bidang kewirausahaan, kota pintar, pengembangan dan analisis big data, dan lain-lain

Kan Kimura beserta jajarannya merespon baik informasi yang disampaikan Taufik dan Wignyo. Kan Kimura juga menyambut hangat skema program kerja sama yang baru ke depannya. (YTF)