Kloter Ketiga: 10 Orang Karyasiswa S2 Linkage Berangkat Ke Jepang

Jakarta – Pada tanggal 10 September 2019, Pusbindiklatren Bappenas memberangkatkan sepuluh orang Karyasiswa S2 Linkage ke Jepang yang terdiri dari delapan orang karyasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) dan dua orang karyasiswa Institute Teknologi Bandung (ITB). Kesepuluh karyasiswa tersebut semuanya ditempatkan di Ritsumeikan University. Rencananya mereka akan menempuh pendidikan di Jepang selama lebih kurang setahun.

Perwakilan dari Pusbindiklatren dalam kesempatan pelepasan kesepuluh karyasiswa ini mengungkapkan rasa bangga kepada karyasiswa karena akhirnya dapat berangkat untuk belajar di Jepang setelah setahun lamanya belajar di Indonesia dalam program linkage ini. Pusbindiklatren berharap karyasiswa tetap menjaga kekompakan dan mempererat tali persaudaraan selama di Jepang serta menjaga nama baik negara, instansi, Pusbindiklatren Bappenas dan nama baik pribadi. Lebih lanjut disampaikan agar semua karyasiswa tetap menjaga kesehatan, walaupun sudah disediakan fasilitas asuransi. Hal lain yang ditekankan adalah agar karyasiswa tetap mematuhi aturan tidak bekerja di luar jam belajar karena pihak Pusbindiklatren telah menyediakan allowance yang cukup memadai untuk biaya kehidupan di Jepang dan serta untuk tidak membawa keluarga dan tinggal bersama keluarga pada masa belajar, kecuali pada saat liburan atau menjelang wisuda di Jepang.

Salah seorang karyasiswa yang berangkat, Laila Kurnia Fatmawati (MAP UGM),  yang bekerja di unit kerja Inspektorat Jenderal pada Kementerian Luar Negeri, mengucapkan terimakasih kepada Pusbindiklatren Bappenas yang telah mengfasilitasi keberangkatan seluruh karyasiswa ke Jepang. Dalam harapannya, Laia menyebutkan keinginannya untuk menjalankan kewajibannya sebagai karyasiswa dengan baik dan lancar dan dapat berkontribusi serta mengharumkan nama bangsa dan negara. Selain belajar tentang policy science, yang bersangkutan juga ingin belajar tentang banyak hal di Jepang, termasuk tentang kebudayaan masyarakat di Jepang seperti kedispilinan masyarakatnya yang cukup terkenal yang bisa memberikan nilai lebih kepadanya dan karyasiswa lain dengan membiasakan hidup disiplin selama tinggal di sana.

Sementara karyasiswa lainnya Suprianto (dari ITB) yang bertugas di Direktorat Jenderal Perencanaan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar di luar negeri melalui program linkage ini. Menurutnya, sebagai ASN masih banyak ilmu yang masih belum cukup dimilikinya dalam mengatasi persoalan-persoalan perencanaan wilayah di instansi atau pun di daerahnya. Yang bersangkutan ingin meningkatkan kapasitasnya dan kemampuannya dengan belajar banyak hal di Jepang, ingin mempergunakan kesempatan kuliah di Jepang untuk bertanya kepada ahli atau sensei di sana, serta bisa sharing pengalaman best pratices yang selama ini dilakukan di instansi tempatnya bekerja, sehingga kedepan perencanaan yang dibuat akan lebih baik lagi. Suprianto tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya, serta bisa bertemu dengan karyasiswa dari negara-negara lain yang juga merupakan kesempatan berharga buatnya.(YTF)