Ekonomi dunia saat ini sedang berkembang ke arah digitalisasi, dengan memanfaatkan teknologi internet sebagai motor penggeraknya. Perkembangannya internet tidak dapat dibendung, dari waktu ke waktu terus mengalami percepatan yang sangat pesat dan signifikan. Hampir semua sektor kehidupan dewasa ini dapat diintegrasikan dengan pemanfaatan internet. Negara-negara yang tidak mengikuti atau lamban mengantisipasi perubahan ini akan mengalami ketertinggalan jauh dari negara-negara yang membangun ekonomi negaranya dengan berbasis teknologi internet ini.
Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Indonesia, salah satunya mempersiapkan sumber daya manusia yang melek teknologi informasi agar mampu membuat perencanaan dan membangun ekonomi Indonesia di setiap sektor secara digital.
Sebagai salah satu negara dengan memiliki populasi penduduk terbesar di dunia, pengembangan ekonomi digital sangat perlu dan akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia. Terlebih lagi dari data sebaran usia, saat ini penduduk usia produktif masih mendominasi struktur populasi Indonesia. Selain itu, sebagai market place yang berpotensi besar, Indonesia harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dimulai dari kebijakan dan aturan, prosedur, sistem dan mekanisme yang dibuat dan tentu saja sumber daya manusianya yang perlu ditingkatkan kapasitasnya khususnya dalam pengembangan ekonomi digital.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Pusbindiklatren Bappenas bekerjasama dengan Ritsumeikan University menyelenggarakan training dengan topik digital economy di Osaka pada bulan November 2018. Training digital economy ini mendapatkan sambutan baik dari seluruh peserta, karena menurut mereka baik materi maupun topik training sangat dibutuhkan dan relevan untuk zaman sekarang ini. Para peserta begitu antusias dan merasa puas setelah mengikuti training yang berlangsung selama dua minggu. Prof. Hiroyuki Mori salah seorang anggota tim pengajar menjelaskan bahwa para peserta dalam training ini dibekali dengan ilmu dan pengetahuan tentang ekonomi digital.
Prof. Mori menegaskan bahwa terdapat begitu banyak para pelaku ekonomi dewasa ini telah menginterasikan bisnisnya dengan berbasis internet (online business). Ekonomi digital akan sangat mendorong pembangunan ekonomi suatu negara dan mendorong produktivitas industri yang sudah ada serta mendorong bertambahnya sektor industri baru yang nantinya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pihak Ritsumeikan University selaku pelaksana pelatihan ini akan terus melakukan pengembangan materi-materi training yang up to date dan terbuka untuk setiap bentuk kerjasama pelatihan khususnya dengan Pemerintah Indonesia.
Pada tanggal 23 November 2018, Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Dr. Ir. Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf, MSc didampingi oleh Tim Monev yang terdiri dari Kepala Pusbindiklatren, Kementerian PPN/Bappenas Dr. Guspika, MBA, Inspektur Bidang Kinerja Kelembagaan, Kementerian PPN/Bappenas Dra. Tuti Riyati, MA, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Pusbindiklatren, Kementerian PPN/Bappenas Wignyo Adiyoso, S.Sos,MA,Ph.D, serta anggota rombongan lainnya diantaranya Oktorika, SE.Ak, MM, Agus Sutarman, SE, MAP, MIDS, Jani Arjanto, Swasti Ayuningsih, SE.Ak, Karyoto, S.Sos meninjau secara langsung pelaksanaan kegiatan training tersebut.
Dalam pertemuan dengan Prof. Hiroyuki Mori bertempat Ritsumeikan University (Osaka Campus), Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas mengharapkan agar training digital economy ini dapat meningkatkan kemampuan para peserta pelatihan dalam mendesain atau merencanakan pola interaksi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah kepada masyarakat secara digital di semua sektor, serta hasilnya mampu direspons oleh masyarakat dalam tingkatan usia yang berbeda-beda. (HSM / YTF)