Tiga orang karyasiswa dari program Master Linkage PHRD IV saat ini menempuh pendidikan di Ritsumeikan Asia Pacific University, Graduate School of Asia Pacific Studies (Ritsumeikan APU), Jepang. Mereka tidak hanya menimba ilmu secara akademik, tetapi juga merasakan pengalaman sosial yang memperkaya pandangan terhadap pendidikan serta kehidupan budaya. Di APU, sistem perkuliahan terlihat berbeda dengan Indonesia. Setiap mata kuliah memiliki bobot 2 SKS dengan durasi sekitar 100 menit, setara dengan perkuliahan 3 SKS di Indonesia. Selain itu, fleksibilitas waktu perkuliahan ditawarkan melalui pilihan sistem semester atau kuarter, memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk menyesuaikan jadwal dengan rutinitas pribadi yang dinamis.
Salah satu daya tarik utama APU adalah lingkungan kampus yang multikultural. Mahasiswa dari lebih dari 110 negara menciptakan suasana global, memungkinkan karyasiswa untuk belajar dan berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia. Keberagaman ini tampak jelas dalam acara budaya, seperti International Week, yang merayakan kekayaan budaya para peserta. Mereka juga berkesempatan mengikuti pekan budaya, seperti Korean Week, Malaysian Week, dan yang terbaru, Indonesian Week, sebagai wadah untuk berbagi tradisi, budaya, dan kuliner khas dari tanah air.
Kampus APU yang terletak di Beppu, sebuah kota kecil yang indah di atas bukit, menawarkan pemandangan alam yang memukau. Di musim gugur, dedaunan yang berubah warna menciptakan suasana yang menenangkan, sementara di musim dingin, salju yang membalut pepohonan menghadirkan nuansa magis. APU juga menyediakan fasilitas pendukung kehidupan akademik dan kesejahteraan, seperti ruang kelas yang nyaman, spot bersantai seperti Green Commons, dan Quiet Space untuk beristirahat atau beribadah yang sangat membantu bagi mahasiswa Muslim. Kafetaria kampus pun menyediakan makanan halal serta produk impor dari Indonesia, sehingga karyasiswa merasa lebih dekat dengan tanah air.
Selama belajar di APU, karyasiswa mendalami budaya Jepang yang dikenal disiplin, rapi, dan teratur. Kebiasaan mengantre dengan tertib, menghormati pejalan kaki, dan ketenangan di jalanan tanpa kebisingan klakson menjadi pelajaran berharga. Keramahan penduduk lokal juga meninggalkan kesan mendalam, meskipun banyak warga kurang menguasai bahasa Inggris, mereka selalu siap membantu meski dengan keterbatasan bahasa.
Sistem transportasi di Beppu pun terkoordinasi dengan baik bersama APU. Saat musim salju tiba, layanan bus bisa dihentikan demi alasan keamanan, sehingga perkuliahan dialihkan secara online atau dijadwalkan ulang ke akhir pekan. Proses pengurusan dokumen kependudukan di Jepang juga berjalan sangat efisien. Meskipun karyasiswa belum fasih berbahasa Jepang, pelayanan ramah dan cepat di kantor pemerintahan menunjukkan dukungan sistem yang optimal bagi mahasiswa internasional.
Satu semester di APU telah memberikan banyak pelajaran berharga, baik dalam ranah akademik maupun kehidupan sosial. Pengalaman berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai negara dan memahami nilai-nilai masyarakat Jepang semakin memperkaya wawasan tentang keberagaman budaya antar bangsa. Beppu kini telah menjadi rumah kedua bagi karyasiswa, dan mereka berharap perjalanan ini akan terus dipenuhi dengan pengalaman serta kenangan yang tak terlupakan. Rasa syukur dan terima kasih pun tercermin atas segala warna baru yang diberikan oleh APU dan Beppu, sehingga setiap langkah akademik yang telah dilalui menjadi kenangan dan pembelajaran, serta perjalanan yang akan datang dinantikan dengan penuh antusiasme. (YTF)
Informasi lebih lanjut, silahkan klik link berikut ini: https://en.apu.ac.jp/gsa/