Pada tanggal 12 Oktober 2024, empat orang peserta On the Job Training (OJT) memulai perjalanan mereka ke Yokohama City, Jepang. Keberangkatan ini merupakan bagian dari program OJT Bappenas bekerjasama dengan Yokohama City.
Sebelum keberangkatan, peserta menjalani serangkaian persiapan yang meliputi pembekalan materi, penyusunan dokumen, serta mengikuti pertemuan Pre-Departure Briefing. Pembekalan ini sangat penting untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan budaya dan norma yang berlaku di Jepang.
Setelah menempuh perjalanan panjang, peserta tiba di Bandara Haneda pada pagi hari tanggal 13 Oktober. Sesampainya di Bandara Haneda, tim konsultan telah siap sedia menyambut dan mendampingi peserta hingga sampai di tempat tinggal masing-masing.
Setelah tiba di apartemen, peserta diberikan arahan tentang cara menggunakan fasilitas yang tersedia. Hal ini mencakup penggunaan peralatan rumah tangga dan pemahaman terhadap lingkungan sekitar. Salah satu aspek penting yang dijelaskan adalah aturan pemilahan sampah dan jadwal buang sampah yang berlaku di Jepang, yang dikenal sangat ketat dan teratur.
Untuk membantu peserta beradaptasi, tim konsultan juga mengantar mereka ke supermarket terdekat. Hal ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengenal tempat belanja dan memahami produk-produk yang tersedia di pasar Jepang.
Setelah istirahat, peserta melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi Stasiun Sakuragicho, yang, merupakan stasiun terdekat dari lokasi training mereka. Kunjungan ini tidak hanya memberi mereka gambaran tentang transportasi umum di Jepang, tetapi juga kesempatan untuk mengenal lingkungan sekitar, selama dalam perjalanan dari tempat tinggal ke tempat pelatihan dan sebaliknya.
Dengan berbagai pengalaman ini, peserta siap untuk memulai kegiatan OJT dan berkesempatan untuk mendapatkan wawasan yang luas mengenai perencanaan pembangunan di daerah Yokohama City.
Melalui kegiatan OJT ini, diharapkan peserta tidak hanya mengasah keterampilan profesional mereka, tetapi juga membawa pulang pengalaman dan pengetahuan yang dapat diterapkan di Indonesia, khususnya pada perencanaan pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) baru nantinya. (YTF)
