Sebanyak 17 orang karyasiswa PHRD IV Program Master Linkage Kloter 1 secara resmi diberangkatkan oleh Pusbindiklatren pada tanggal 6 Oktober 2020 tepat pukul 20.30 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda. Ke-17 orang karyasiswa gelombang pertama ini berkumpul bersama-sama di Bandara Soekarno Hatta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat antara lain dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Pusbindiklatren Bappenas, Ali Muharam, bersama dengan tim dari Pusbindiklatren melepas keberangkatan karyasiswa tersebut secara online dengan menggunakan aplikasi zoom, sekaligus memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh karyasiswa. Terlihat suasana yang berbeda dalam pelepasan karyasiswa bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti pada tahun lalu misalnya, keluarga dari beberapa karyasiswa turut hadir dan menyaksikan acara pelepasan keberangkatan karyasiswa PHRD IV ini; namun pada tahun ini di salah satu sudut Bandara Soekarno Hatta hanya terlihat karyasiswa yang datang ke bandara dan menunggu jadwal keberangkatan tanpa keluarga yang mendampingi.
Keberangkatan karyasiswa Program PHRD IV ini dilakukan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Jepang yang memberikan kelonggaran/izin masuk ke negeri tersebut secara khusus kepada mahasiswa internasional, termasuk salah satunya karyasiswa dari Indonesia. Pemberian izin tersebut diberikan sepanjang karyasiswa dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, karyasiswa jauh-jauh hari sebelumnya telah mempersiapkan diri dengan dokumen yang diperlukan dan menjaga kesehatan dengan baik yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan Swab/PCR negatif. Ke-17 orang karyasiswa ini menjadi tim pertama karyasiswa PHRD IV intake 2019 yang diberangkatkan ke Jepang di tengah masa pandemi yang masih berlangsung di seluruh dunia.
Dalam arahannya, Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Pusbindiklatren Bappenas menyampaikan pesan hangatnya kepada karyasiswa yang berangkat tahun ini khususnya agar seluruh karyasiswa tetap mengutamakan dan menjaga kesehatan dan rajin belajar. Beliau mengingatkan bahwa setibanya karyasiswa di Kansai Jepang, karyasiswa akan menjalani masa isolasi/karantina selama dua minggu lamanya di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah Jepang yaitu di JICA Kansai Center (Kobe). Setelah menjalani masa isolasi, karyasiswa diperkenankan untuk berangkat ke daerah tujuan universitas masing-masing. Oleh karenanya, Bapak Ali Muharam mengingatkan agar karyasiswa menjalani setiap tahapan isolasi dengan baik dan mengikuti aturan yang berlaku di sana, sehingga nantinya karyasiswa gelombang pertama ini akan menjadi role model bagi karyasiswa-karyasiswa gelombang berikutnya yang akan menyusul berangkat ke Jepang. Lebih lanjut, karyasiswa didorong untuk lebih bekerja keras dan fokus untuk belajar serta menyelesaikan tugas penelitiannya dengan baik dan tetap mengikuti aturan yang berlaku di universitas masing-masing. Pada kesempatan tersebut juga, Ali Muharam menyampaikan bahwa pengalaman merupakan guru yang berharga, oleh karenanya diharapkan agar setiap karyasiswa mampu mengambil hikmah dan belajar dari pengalaman hidup di negeri orang untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas diri masing-masing.
Sebagai duta bangsa dalam program pendidikan belajar di Jepang, karyasiswa selain mengemban tugas belajar, juga dituntut untuk menjaga nama baik bangsa dan negara serta Pemerintah Indonesia, Pusbindiklatren selaku pemberi beasiswa, instansi tempat bekerja, serta nama baik keluarga dan diri sendiri. Diharapkan, setiap karyasiswa dapat menangkap isi pesan arahan dan bimbingan yang telah disampaikan, dan mampu menjalani kehidupan selama setahun lama dengan lebih bermakna dan mampu mengharumkan nama bangsa.
Sebelum berangkat, Citra Widyaningrum, salah satu perwakilan karyasiswa mengungkapkan perasaan senangnya dan bahagia karena pada akhirnya bisa berangkat ke Jepang untuk belajar dan akan mendapatkan banyak pengalaman serta suasana baru di sana. Citra tidak lupa berterimakasih kepada setiap pihak yang turut mendukungnya selama ini, secara khusus kepada Pusbindiklatren yang telah memberikan kesempatan beasiswa untuk belajar di Jepang. Proses keberangkatan karyasiswa tahun ini tidaklah mudah, terlebih di masa yang sulit seperti sekarang ini. Karyasiswa lainnya, Aria Leo Bimantara menyampaikan bahwa secara pribadi dan menyakini juga bahwa seluruh karyasiswa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang amat berharga ini dan akan berusaha memberikan yang terbaik. Seluruh karyasiswa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, secara khusus kepada Pusbindiklatren Bappenas yang telah mempersiapkan, memfasilitasi dan membantu jalannya proses keberangkatan karyasiswa, sehingga 17 orang karyasiswa dapat berangkat sesuai dengan jadwal. Mereka juga meminta doa dan dukungan dari semua pihak agar dapat menjalani pendidikan dengan baik dan ilmu yang diperoleh nantinya dapat digunakan dengan sebaik-baiknya di tempat mereka bekerja. (YTF)