Mendapatkan Pengalaman Unik yang Kaya akan Pembelajaran selama Menjalani Studi di Graduate School of Policy Science, Ritsumeikan University

Foto: Karyasiswa Master Linkage Angkatan Tahun 2023 Sedang Menjalani Studi Tahun Kedua di Graduate School of Policy Science, Ritsumeikan University

Menjalani studi tahun kedua di Jepang, memberikan kesan dan pengalaman yang sangat berharga bagi karyasiswa PHRD IV Master Linkage Program Angkatan tahun 2023, khususnya bagi delapan orang karyasiswa yang saat ini sedang menjalani studi di Ritsumeikan Osaka Ibaraki Campus (OIC), Graduate School of Policy Science, Ritsumeikan University. Pengalaman yang kaya akan pembelajaran tersebut, tidak hanya dilihat dari sudut pandang akademik, melainkan juga dari sisi budaya, hingga keindahan alamnya.

Dari sisi akademik, materi perkuliahan dirasa lebih ringan, berbasis data, dan bersifat multidisipliner dengan perspektif yang lebih makro. Sensei (dosen) menghargai opini mahasiswa tanpa menghakimi, dan sistem kuliah tidak membebani, sehingga memberi ruang kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi diri dan berkembang. Kegiatan akademik juga didukung dengan fasilitas modern seperti meeting space, study room, gym, hingga kantin yang menyajikan hidangan yang lezat bergizi, serta ramah di kantong karyasiswa.

Dari perspektif budaya, hidup di Jepang mendorong untuk menjadi diri sendiri sambil tetap menghargai budaya dan adat setempat. Orang Jepang dikenal sopan dan memiliki budaya tatemae (budaya menjaga adab dan perilaku ketika berkomunikasi dengan orang lain). Memperkenalkan diri kepada tetangga adalah langkah baik untuk menjalin hubungan, yang biasanya disambut dengan ramah. Salah satu cara utama membaur adalah belajar bahasa Jepang, karena sedikit orang Jepang yang fasih berbahasa Inggris. Meski kendala bahasa kadang memicu salah paham, sikap menghargai adat dan kesopanan mereka akan membuat kita dihargai kembali.

Selain itu, masyarakat Jepang terkenal sangat disiplin, teratur, dan tepat waktu, dengan komunikasi yang singkat dan padat. Budaya melayani terlihat dari upaya maksimal petugas pelayanan jasa, meskipun terkendala bahasa. Antrian yang tertib dan penghargaan terhadap budaya tradisional, seperti bangunan bersejarah, kimono, dan makanan tradisional, menjadi hal yang mengagumkan. Dalam budaya kerja, dedikasi terlihat dari pekerja yang tetap profesional meskipun lelah, seperti satpam yang tidak duduk selama bertugas. Sedangkan, dalam hal budaya sosial seperti party, serta makan dan minum bersama menjadi momentum yang baik di dalam menjalin kebersamaan, serta turut menambah warna dalam kehidupan di Jepang.

Seperti yang sudah sangat dikenal selama ini, masyarakat Jepang sangat disiplin di dalam budaya pengelolaan sampah. Sampah dipilah berdasarkan jenis, serta jadwal yang berbeda sehingga dapat dikelola secara efektif, dan efisien, meski tempat sampah umum cukup sulit ditemukan.

Dari sisi keindahan alam, Hidup di negara yang memiliki empat musim seperti Jepang memberikan pengalaman baru, yang belum pernah dirasakan di Indonesia. Mulai dari menikmati keindahan bunga sakura di musim semi hingga momiji di musim gugur, meski terkadang cuaca ekstrem menjadi tantangan, namun hal ini dapat ditanggulangi dengan informasi prakiraan cuaca yang akurat.

Berbagai pengalaman yang kaya akan pembelajaran, baik dari segi akademik dan kehidupan, diharapkan dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi karyasiswa Graduate School of Policy Science Ritsumeikan University, setelah kembali ke Tanah Air. (YTF)

Informasi lebih lanjut terkait Graduate School of Policy Science, Ritsumeikan University dapat diakses pada tautan berikut ini:

https://en.ritsumei.ac.jp/gsps