Menempuh pendidikan di Hiroshima University – Graduate School of Humanities and Social Sciences, International Economic Development Program merupakan pengalaman luar biasa bagi lima karyasiswa Master Linkage 2023 yang kini menjalani studi tahun kedua di Jepang. Berbagai kesan dan pengalaman menarik telah dirasakan, baik dari sisi akademik, lingkungan, maupun budaya.
Sistem perkuliahan di Jepang dirasa sangat transparan dan fleksibel. Mahasiswa dapat memilih mata kuliah sesuai kebutuhan individu dengan silabus yang jelas. Berdasarkan keterangan dari karyasiswa, banyak mata kuliah tidak mewajibkan ujian akhir, melainkan presentasi atau final paper, sehingga indikator kelulusan suatu mata kuliah bukan semata-mata berdasarkan kemampuan menjawab soal dari ujian, melainkan bagaimana kreativitas mahasiswa menciptakan sebuah karya sebagai luaran dari mata kuliah tersebut.
Fasilitas kampus sangat memadai, dengan ruang kelas dan perpustakaan yang nyaman sangat mendukung di dalam kelancaran menjalani studi di program studi ini. Ruang laboratorium yang dilengkapi komputer dan printer gratis juga menjadi nilai tambah dalam menunjang kegiatan akademik.
Perkuliahan di Jepang dirasa semakin menarik karena sistem evaluasi tidak hanya berbasis ujian tertulis, tetapi juga esai, diskusi, dan tugas. Kelompok riset di bawah bimbingan profesor menjadi pengalaman berharga, di mana mahasiswa belajar menyampaikan ide dan menerima masukan konstruktif dari supervisor, senior, serta rekan sejawat. Hal ini membantu dalam pengembangan akademik maupun profesionalisme karyasiswa.
Berkuliah di Jepang bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang disiplin, manajemen waktu, dan gaya hidup sehat. Mobilitas tinggi dengan berjalan kaki atau bersepeda meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat. Interaksi dengan mahasiswa dari berbagai negara juga membuka wawasan budaya yang lebih luas. Bagi mereka yang tertarik pada bidang sustainability, Hiroshima University adalah pilihan tepat dengan berbagai program dan penelitian yang mendukung keberlanjutan.
Masyarakat Jepang dikenal ramah dan saling menghormati. Pengendara kendaraan bermotor selalu memberi kesempatan bagi pejalan kaki, serta ketertiban dalam berlalu lintas sangat dijunjung tinggi. Pelayanan publik juga sangat baik, dengan petugas yang ramah dan siap membantu. Lingkungan Jepang sangat bersih, baik udara maupun jalanannya. Meski pada awalnya sulit menemukan tempat sampah di area publik, mahasiswa akhirnya terbiasa membawa sampah hingga menemukan tempat pembuangan yang sesuai.
Meski banyak pengalaman positif, ada beberapa challenges yang dihadapi karyasiswa, seperti keterbatasan akses makanan halal dan tempat ibadah di luar kampus. Namun, dewasa ini, berbagai fitur di gawai cukup membantu di dalam mendeteksi lokasi makanan halal, dan tempat ibadah terdekat, sehingga challenges ini pada dasarnya tidak menjadi masalah yang besar bagi mahasiswa yang melanjutkan studi di Jepang. Di sisi lain, kantin kampus juga menyediakan opsi makanan halal dan terdapat tempat ibadah yang nyaman di gedung perkuliahan. Selain itu, karyasiswa juga harus beradaptasi dengan perubahan cuaca, terutama saat musim dingin yang jauh berbeda dari iklim tropis di Indonesia. Namun, keindahan musim gugur dan musim dingin memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka.
Secara keseluruhan, pengalaman belajar di Jepang memberikan banyak pelajaran berharga yang tidak hanya bermanfaat selama studi, tetapi juga untuk kehidupan mendatang. Dengan pengalaman ini, banyak karyasiswa merasa bahwa satu tahun studi masih terasa kurang. Harapannya, pengalaman ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang ingin melanjutkan studi di Jepang serta memotivasi untuk terus belajar dan berkembang. (YTF)
Informasi lebih lanjut mengenai Hiroshima University – Graduate School of Humanities and Social Sciences, International Economic Development Program, dapat diakses pada tautan berikut ini: