Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jepang untuk melanjutkan studi di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), dua belas orang karyasiswa program PHRD IV membawa harapan besar, bukan hanya untuk menimba ilmu, tetapi juga untuk merasakan pengalaman budaya yang memperkaya. Meski perjalanan akademik ini baru mencapai titik tengah, pengalaman yang telah mereka jalani sejauh ini telah melampaui ekspektasi awal. Kehidupan akademik dan sosial di Jepang memberikan perspektif baru yang sangat berharga, baik secara intelektual maupun pribadi.
Salah satu hal yang paling berkesan selama studi di GRIPS adalah kualitas pengajaran yang sangat baik. Dosen-dosen di sini sangat mendorong karyasiswa untuk berpikir kritis dan mengungkapkan ide-ide mereka dengan bebas. Kelas-kelas lebih banyak berbentuk diskusi, yang memungkinkan karyasiswa untuk saling berbagi pandangan tentang kebijakan yang berlaku di negara masing-masing. Pengalaman ini sangat membuka wawasan tentang beragam perspektif global. Selain itu, GRIPS juga memiliki Center for Professional Communication (CPC) yang membantu karyasiswa dalam mengembangkan kemampuan komunikasi profesional, menulis akademik, dan bahkan memahami lebih dalam tentang budaya Jepang. Program-program ini memberikan nilai tambah yang sangat berarti bagi karyasiswa internasional.
Pengalaman budaya juga menjadi bagian yang tak terlupakan dari studi di Jepang. Salah satunya adalah ketika mengikuti kelas kaligrafi Jepang (shodo), di mana setiap goresan kuas membawa makna dan mengajarkan ketenangan serta fokus. Kegiatan lainnya, seperti praktik upacara minum teh (sado), memberikan pelajaran filosofis tentang kesederhanaan, kehadiran penuh di setiap momentum, dan penghargaan terhadap hal-hal kecil yang sering terlewatkan dalam kesibukan sehari-hari.
Keindahan alam Jepang, terutama di musim gugur, juga meninggalkan kesan mendalam. Daun ginkgo yang berubah warna menjadi kuning keemasan menciptakan pemandangan yang memanjakan mata. Salah satu kenangan terbaik adalah saat menikmati piknik bersama teman-teman di Shinjuku Gyoen, sebuah taman yang menawarkan kedamaian di tengah hiruk-pikuk kota. Namun, musim dingin juga memberikan tantangan tersendiri. Angin dingin Tokyo yang menusuk pada pergantian musim menjadi pengingat bahwa setiap tantangan dalam hidup membawa pelajaran baru yang berguna.
Interaksi dengan masyarakat lokal turut memperkaya pengalaman yang menyenangkan dari kehidupan di Jepang. Masyarakat Jepang dikenal ramah dan menghargai usaha orang asing untuk beradaptasi. Dengan kursus bahasa Jepang yang diberikan oleh GRIPS, karyasiswa merasa lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, baik saat berbelanja di toko maupun saat berinteraksi dengan tetangga. Kehidupan sehari-hari di Jepang dipenuhi dengan ketertiban dan rasa hormat yang tinggi antar individu, dari suasana di kereta hingga di tempat umum. Ini memberikan pelajaran penting tentang menghargai ruang pribadi orang lain dan menciptakan suasana yang harmonis.
Studi di GRIPS bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga tentang memahami kehidupan dan budaya Jepang lebih dalam. Karyasiswa belajar bahwa kesuksesan bukan semata-mata soal kemampuan teknis, melainkan juga tentang keterampilan bekerja dalam keragaman, memahami budaya lain, dan menghargai perspektif yang berbeda. Pengalaman ini menjadi bekal penting untuk masa depan, dan meninggalkan jejak kenangan yang akan terus hidup dalam perjalanan mereka. Bagi siapa pun yang mempertimbangkan untuk menempuh pendidikan di Jepang, perjalanan ini bukan hanya menghadirkan tantangan, tetapi juga peluang emas untuk tumbuh, belajar, dan menemukan makna baru dalam hidup. (YTF)
Informasi lebih lanjut, silahkan klik link prodi Economic, Planning, and Public Policy berikut ini: https://www.grips.ac.jp/en/education/inter_programs/economic/