Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan Jepang serta meningkatkan keterlibatan sektor swasta di dalamnya, pada tanggal 19 November 2018 bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo diselenggarakan Workshop of Networking and Cooperation Development between Indonesia Japanese Public and Private Institutes.
Sebagaimana diketahui, tahun 2018 menandai 60 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia dan momentum tersebut digunakan untuk meningkatkan kerjasama yang bersifat simbiosis mutualisme antar kedua negara. Workshop dihadiri oleh perwakilan dari KBRI Tokyo, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bappenas dan Trippcons Internasional. Sedangkan dari pihak perusahaan Jepang hadir perwakilan dari Masuda Cyber Smart City, Shizen Energy Inc. Hitahi Zosen Corporation, Dentsu Inc. Nippon Biodiesel Fuel Co., Ltd. Direc Inc. Turut hadir pula beberapa karyasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di jepang melalui program Professional Human Resource Development (PHRD) IV. Karyasiswa yang hadir sekitar 70 orang yang berasal dari Yokohama National University, Rikkyo University, Takushoku University, Waseda University, National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) dan Keio University.
Acara dibuka oleh Kepala Pusbindiklatren, Kementerian PPN/Bappenas Dr. Guspika, MBA,. Sementara itu, dalam sambutannya Bapak Eko Santoso Junon yang mewakili KBRI Tokyo dan Mr Fumihito YOSHITSUGU dari Dentsu Inc menyambut baik diadakannya acara workshop tersebut. Adapun isu yang diangkat oleh perusahaan-perusahaan Jepang dalam pertemuan tersebut berkaitan IoT Smart City Plat Form, Electric Power, Water Purification, Disaster Mitigation, Agriculture dan Drone.
Keikutsertaan karyasiswa Indonesia dalam workshop ini penting mengingat sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia. Melalui keikutsertaannya dalam workshop ini, diharapkan agar setiap karyasiswa memiliki kesempatan untuk membuat profil daerah masing-masing dan mempresentasikannya dihadapan para peserta workshop. Dalam kesempatan workshop tersebut, terdapat 5 Karyasiswa yang terpilih untuk mempresentasikan profil daerahnya. Mereka dengan antusias menyampaikan rencana pembangunan di daerah mereka, sumber daya yang tersedia, potensi yang dimiliki serta peluang-peluang usaha dan kerjasama yang bisa dilakukan untuk menjembatani kendala kekurangan teknologi di daerah yang terjadi selama ini dengan dukungan teknologi yang dimiliki oleh Pemerintah Jepang melalui sektor swastanya.
Pihak perusahaan swasta di Jepang yang turut menghadiri acara workshop menyambut baik kegiatan ini dan sekaligus memberikan respons positif dengan turut menyampaikan dukungan mereka terhadap usaha-usaha pembangunan di daerah-daerah di Indonesia. Perusahaan-perusahaan swasta tersebut juga sekaligus mempresentasikan penawaran berbagai macam teknologi yang mereka miliki yang dapat diterapkan dan digunakan di Indonesia. Pihak perusahaan swasta Jepang membuka diri untuk setiap rencana dan pembangunan di Indonesia, terlebih Indonesia merupakan salah satu pasar potensial di dunia. Workshop semacam ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan melahirkan bentuk-bentuk kerjasama di masa yang akan datang antara kedua negara.
Workshop of Networking and Cooperation Development ini dinilai sangat bermanfaat oleh semua peserta dan sukses dilaksanakan untuk yang pertama kalinya di Jepang. Oleh karenanya, disepakati bahwa kegiatan serupa akan tetap dilaksanakan terus menerus agar terjalin komunikasi dan interaksi yang baik antar pelaku usaha di Jepang dengan masyarakat Indonesia khususnya yang tengah belajar di Jepang. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Pusbindiklatren Bappenas Wignyo Adiyoso, S.Sos, MA.Ph.D, mengemukakan bahwa sekalipun program PHRD IV akan berakhir pada tahun 2020, namun kegiatan workshop seperti ini setiap tahunnya diharapkan dapat tetap dilaksanakan. (YHM/YTF)