Rapat Tindak Lanjut Kerjasama dengan Kota Yokohama City: Memperkuat Pengelolaan Kota Berkelanjutan di Indonesia

Photo: Rapat Tindak Lanjut Kerjasama BAPPENAS dengan Kota Yokohama dalam Pelaksanaan On the Job Training (OJT)

Pada tanggal 13 Januari 2025, Kementerian PPN/Bappenas melaksanakan rapat tindak lanjut kerja sama dengan Pemerintah Kota Yokohama dan JICA. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas, Bapak Wignyo Adiyoso. Perwakilan lain dari Kementerian PPN/Bappenas adalah Direktur Regional II, Bapak Mohamamd Roudo yang hadir bersama dengan jajarannya. Dalam kegiatan ini, Pemerintah Kota Yokohama diwakili oleh Mr. Yasuaki Nakamura, Director for Development Cooperation, International Affairs Bureau. Hadir pula dalam kegiatan ini adalah Ms. Ayuka Tozawa dan Mr. Yuki Fujita yang merupakan perwakilan dari JICA.

Pertemuan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang kerja sama lebih lanjut. Selain itu, pertemuan ini juga mengidentifikasi area strategis yang dapat dikembangkan bersama dalam rangka memperkuat pengelolaan kota berkelanjutan di Indonesia.

Dimulai pada pukul 10.30 WIB, pertemuan ini membahas beberapa hal, mengenai program On-the-Job Training (OJT). Program OJT dinilai efektif dalam pengembangan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan transfer pengetahuan untuk pembangunan kota-ktoa di Indonesia. Program OJT kali ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep-konsep kota berkelanjutan, serta meningkatkan pengelolaan kota yang ramah lingkungan dan efisien.

Pada pertemuan ini, disampaikan harapan bahwa peserta pelatihan yang telah mengikuti program OJT tidak hanya menerima pembelajaran teori. Peserta diharapkan dapat mengimplementasikan hasil pelatihan di lapangan. Peserta juga diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep yang diperoleh dalam kebijakan dan perencanaan kota. Pembelajaran yang diterima harus dapat diterjemahkan ke dalam perencanaan yang konkret, seperti pengelolaan sampah, pengolahan air, dan pengembangan infrastruktur berkelanjutan.

Program OJT yang dibahas tersebut menunjukkan potensi besar untuk diperluas ke kota-kota lain yang memiliki tantangan serupa. Diharapkan, program OJT bisa menjangkau lebih banyak kota di Indonesia. Dengan demikian, program ini dapat memberikan kontribusi yang lebih luas dan dapat membantu-membantu kota-kota di Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan.

Pada pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Pusbindiklatren tersebut, ditekankan bahwa setiap kota yang terlibat atau mengirimkan delegasi dalam program OJT ini harus memiliki masterplan yang jelas agar penerapan konsep-konsep yang diajarkan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan terukur. Masterplan tersebut akan menjadi dokumen kebijakan yang mengarahkan pada pembangunan kota yang lebih berkelanjutan.

Monitoring dan evaluasi berkala perlu dilakukan guna memastikan bahwa hasil OJT dapat diterjemahkan dalam rencana pembangunan, baik jangka pendek (tahunan) maupun jangka menengah (5 tahunan), sesuai dengan masterplan telah disusun. Program OJT diharapkan dapat terus berkembang dan dapat melibatkan lebih banyak kota. Program OJT juga diharapkan untuk dapat memberikan manfaat yang nyata dalam pengelolaan kota berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan program ini bergantung pada dukungan dari berbagai pihak terkait dan pelaksanaan yang efisien, sehingga dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan. Monitoring dan evaluasi berkala perlu dilakukan guna memastikan bahwa hasil OJT dapat diterjemahkan dalam rencana pembangunan, baik jangka pendek (tahunan) maupun jangka menengah (5 tahunan), sesuai dengan masterplan yang telah disusun. (YTF)